Search

Resign dari Direktur, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari Jual Cangkir - detikFinance

Jakarta -

Roy Wibisono yang sebelumnya menjabat sebagai seorang direktur di sebuah perusahaan keramik selama empat tahun memilih membuka usaha dengan mengolah tanah liat menjadi cangkir. Usaha ini berawal dari keresahannya di tempat kerja yang merasa tak cocok dengan tim hingga memilih resign.

"Sebelumnya saya di perusahaan keramik. Saya sebagai Direktur kurang lebih empat tahun. Itu kan kongsi (kerja sama) dengan beberapa orang, kemudian saya keluar dan memilih mandiri. Kalau mandiri kita mau ke kanan mau ke kiri sesuka kita. Jadi kita bebas kreasi dan lebih enak," kata Roy kepada detikcom, ditulis Sabtu (29/2/2020).

Untuk memulai bisnis ini, Roy mengeluarkan Rp 25 juta sebagai modal awal. Produk buatannya pun akhirnya laris manis. Meskipun bisnis ini baru berjalan sekitar enam bulan, pembeli cangkirnya tidak hanya dari Indonesia melainkan juga dari Qatar dan India.

"Pasar terbanyak saat ini memang di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Sulawesi Selatan, Pontianak. Kami juga sudah ekspor ke Qatar sudah pengiriman kedua, India juga proyeknya besar dan rutin. Jadi dia ada proyek bangun hotel di seluruh India, jadi keperluan (cangkir) keramiknya dari kita semua. Beberapa negara juga sudah sampel sekarang ada Amerika, Australia, Singapura," sebutnya.

Melihat jumlah pasar yang luas, tidak heran jika Roy bisa mengantongi hingga Rp 200 juta per bulan. Dalam sehari, ia bisa memproduksi 200 cangkir.

"Awalnya kita hanya modal Rp 25 juta. Saat ini penghasilan naik turun sekitar Rp 100-200 juta per bulan. Jadi dari modal sudah ketutup. Rata-rata 200 cup gelas maksimal sehari," ucapnya.

Resign dari Direktur, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari CangkirFoto: Dok. Pribadi

Roy pun membeberkan bagaimana bisnisnya bisa berkembang pesat. Sebagai owner, ia merekrut pekerja yang memang memiliki pengalaman di bidangnya.

"Kami kumpulkan dari orang-orang yang sudah punya basic pengalaman di bidangnya masing-masing sebelumnya. Kita sudah tahu pasarnya, bagaimana cara produksinya, sehingga pertumbuhannya cepat sekali. Saya owner merekrut orang-orang terbaik. Misalnya ada yang pintar Marketing Online, saya rekrut, saya anggap partner," ungkapnya.

Resign dari Direktur, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari CangkirFoto: Dok. Pribadi

Untuk menghasilkan satu cangkir keramik, dibutuhkan waktu satu minggu. Mulai dari proses pembentukan saat masih menjadi tanah liat, dijemur, dibakar, hingga proses pewarnaan dilakukan secara manual.

"Proses pembentukan ini kami lakukan secara manual. Setelah dibentuk jadi cangkir, didiamkan dulu kurang lebih 3 hari biar kering. Setelah kering kami bakar setengah matang, setelah matang temperaturnya 800 derajat dilapisi glasir dulu namanya. Setelah dilapisi glasir dibakar lagi, temperatur 1.250-an derajat. Dari proses pembentukan, sampai dibakar, sampai jadi keseluruhan kurang lebih seminggu," bebernya.

Kisaran harga produk yang dijual pun beragam mulai dari Rp 60 ribu sampai Rp 500 ribu. Rata-rata untuk produk cangkir paling banyak dijual dengan harga Rp 90 ribu per buah.

"Harga jual produk mulai Rp 60 ribuan sampai Rp 500 ribuan. Yang banyak cangkir dan gelas rata-rata di (jual dengan) harga Rp 90 ribu/pcs," sebutnya.

Buat yang berminat memiliki cangkir keramik seperti ini bisa mengunjungi akun Instagram @naruna.official. Tak hanya cangkir yang dijual melainkan juga piring, mangkuk, sendok-garpu, talenan, dan kebutuhan lainnya. Saat ini pembelian baru hanya bisa lewat akun tersebut.

Simak Video "Tradisi Angiran, Sumedang"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)

Let's block ads! (Why?)



"dari" - Google Berita
February 29, 2020 at 05:00PM
https://ift.tt/2VwagEx

Resign dari Direktur, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari Jual Cangkir - detikFinance
"dari" - Google Berita
https://ift.tt/2rCl872
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Resign dari Direktur, Pria Ini Kantongi Rp 200 Juta dari Jual Cangkir - detikFinance"

Post a Comment

Powered by Blogger.